Morning Light ~ Review
![]() |
Morning Light |
Pada kesempatan ini Q akan me-review sebuah novel “Morning Light” karangan Windhy Puspitadewi. Semula Q tidak begitu tertarik dengan cover bukunya yang berwarna kan bersampulkan gambar bunga matahari dalam kepala Q pun terbesit dan beranggapan dalam hati “Ahh.. palingan ceritanya cengeng dikhususkan buat para ababil galauers yang membuatnya semakin galau.. ternyata peribahasa “jangan menilai buku dari covernya saja”itu benar banget. Q salah menilai buku ini yang ternyata isi ceritanya sangat berbobot dan mudah untuk dimengerti, pembahasaan yang luwes sehingga kita seorang pembaca akan mudah sekali tersedot ke dunia cerita tersebut, dan dibumbui candaan yang tidak garing. sang penulis sangat pintar sekali menggambarkan tokoh-tokoh karakternya dan pemilihan konflik yang menurut Q sangat jarang sekali seorang penulis mengangkat sebuah konflik tentang tujuan hidup kita.
Berikut review cerita yang telah Q baca :
Cerita ini bermula terjadi saat penerimaan siswa baru SMA 153 ditahun ajaran baru pula, disaat harus menghadiri upacara penerimaan murid devon dan shopie malah datang terlambat dikarenakan kesibukan masing-masing. Devon yang beralasan pada malam hari sebelum upacara penerimaan siswa dia menyaksikan sepakbola MU VS AC Milan itu karena kecintaannya pada sepak bola begitu besar dan alhasil devon tidak bisa bangun tepat waktu dikarenakan shopie (teman dari semenjak kecil) juga melakukan hal yang sama begadang karena harus menyelesaikan novel yang sedang ia geluti. Ketika mereka berdua sedang sibuk menyalahkan satu sama lain. Muncul-lah seorang anak cowok yang bernama Julian yang terlambat datang juga dan mengusulkan untuk masuk kedalam sekolah untuk lewat gerbang belakang sekolah ketika mereka bergegas ke gerbang belakang devon mendapati seorang anak cewek dan terlambat juga tanpa diberi kesempatan untuk berbicara cewek tersebut ditarik oleh devon untuk ikut melewati gerbang belakang sekolah. Rencana mereka tidak berjalan mulus dikarenakan seorang guru memergoki mereka dan menghukum mereka. Semenjak kejadian itu mereka berempat berteman sangat akrab. Konflik dalam cerita ini adalah devon yang dituntut oleh ayahnya untuk meneruskan impiannya yang tertunda untuk menjadi seorang pemain sepak bola yang hebat. Shopie anak seorang dari penulis yang terkemuka mencoba untuk menjadi seorang penulis yang sebenarnya tanpa ia sadari bakatnya bukan menjadi seorang penulis melainkan seorang photography. Julian karena terobsesi oleh kakak tirinya untuk menjadi seorang ahli matematika dia sampai harus membohongi dirinya sendiri yang sebenarnya lebih tertarik pada sejarah demi untuk membanggakan ayahnya. Dan Agnes yang merasa terbebani karena kematian kakaknya Jessica, Jessica merupakan harapan kedua orang tua agnes untuk meneruskan menjadi seorang dokter karena kedua orang tua agnes berprofesi menjadi dokter, karena sadar akan kemampuannya sendiri agnes tidak mempunyai bakat dibidang kedokteran tapi mempunyai kelebihan dibidang tata boga. Namun karena kesalah pahaman agnes terhadap kedua orang tuanya agnes merasa tidak dicintai dan diterima menjadikan berusaha untuk menjadi seperti kakaknya Jessica agar bisa diterima dan dicintai oleh kedua orang tuanya.
Ada sebuah pesan yang bisa kita ambil dari cerita ini “untuk dicintai orang lain tidak perlu menjadi orang lain jadilah diri sendiri karena itu akan membuatmu bahagia”.
Aku seperti bunga matahari yang selalu mengejar sinar matahari,
Hanya melihat pada dia: matahariku.
Aku mengagumi kedalaman pikirannya, caranya memandang
Hidup-malah, aku mati-matian ingin seperti dirinya.
Aku begitu terpesona hingga tanpa sadar hanya mengejar
Bayang-bayang. Aku menghabiskan waktu dan tenaga untuk
Mendongak sampai lupa kemampuan diriku sendiri.
Aku bahkan mengabaikan suara lirih didasar hatiku.
Aku buta dan tuli. Dan disuatu titik akhirnya tersungkur.
Saat itulah aku mulai
Bertanya-tanya: Apakah dengan menjadi seperti dia, akupun akan dicintai?
Dan dalam Morning light juga begitu banyak quote yang mungkin akan menjadikan
Inspirasi pembacanya.
“yang selalu tertawa, yang tidak pernah menderita karena tidak pernah berada dibawah tekanandan bayang-bayang siapa pun tidak akan mengerti apa yang kurasakan. Jadi, jangan dengan gampangnya menasihati orang lain”
“hanya dengan melihat, kamu menilai siapa yang lebih menderita dan siapa yang lebih bahagia”
"Bukan hal yang salah memiliki mimpi;
Bukan hal yang salah mempunyai tujuan;
Tujuan seperti sinar,
ke sanalah kita berlari
dan untuk itulah kita hidup;
Tapi, terkadang sinarnya terlalu menyilaukan,
Membuat kita sulit melihat;
sehingga tiba suatu saat kita harus sejenak berhenti
untuk menyadari sinar yang ada pada kita sendiri"
Bukan hal yang salah mempunyai tujuan;
Tujuan seperti sinar,
ke sanalah kita berlari
dan untuk itulah kita hidup;
Tapi, terkadang sinarnya terlalu menyilaukan,
Membuat kita sulit melihat;
sehingga tiba suatu saat kita harus sejenak berhenti
untuk menyadari sinar yang ada pada kita sendiri"
"...Mungkin aku tidak bisa ikut tertawa saat kamu merasa senang dan tidak bisa ikut menangis saat kamu merasa sedih," lanjutnya. "Tapi ketika kamu mengalami semua itu, aku ingin ada disana, di sampingmu. Itu saja. Itu yang kurasakan.."
Sekian dan terima kasih semoga postingan ini diterima public :D
Komentar
Posting Komentar